Sempat tidak memiliki semangat hidup ketika kecelakaan pada tahun
2006 menimpanya. Kecelakaan yang merenggut kedua kaki Sarirejo. Selama
beberapa bulan Pria asal Mojokerto, Jawa Timur yang kerap disapa Cak Jo
ini tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyesali diri. Harta benda ludes
untuk biaya operasi. Sampai akhirnya kakinya benar-benar habis sebab
terpaksa harus diamputasi karena terus mengalami pembusukan.
Sampai
akhirnya, Cak Jo dipertemukan dengan Sugeng Kaki Palsu, yang pernah
ditulis ayogitabisa.com sebelumnya. Setelah bertemu dengan Sugeng Kaki
Palsu ini semangat hidup Cak Jo kembali menyala. Ia bahkan bisa memiliki
sepeda motor sendiri. Motor khusus hasil modifikasi Cak Jo dibantu
Sugeng Si Kaki Palsu.
Dengan Sepeda Motor yang dimodifikasi
sendiri, Cak Jo bisa menjelajah berbagai tempat. Bahkan, daerah Pacet
yang cukup tinggi dan jembatan Suramadu yang cukup panjang pernah juga
ia datangi.
Keterbatasan fisik tidak membuat Cak Jo ingin selalu
bergantung pada orang lain. Dia semakin kreatif mencari nafkah. Bisa
memperbaiki kompor gas rusak, merawat burung ocehan dari memberi makan
dan minum sampai memandikannya. Dari servis kompor dan jual-beli burung,
dikit-dikit saya bisa mendapatkan penghasilan, ujarnya merendah.
Meski
sarat keterbatasan fisik dan ekonomi, Cak Jo masih berperan penting di
kampungnya. Ternyata dia juga seorang guru ngaji dengan binaan sekitar
lima puluh 50 anak dan orang dewasa. Sekitar sepuluh ibu-ibu rumah
tangga juga belajr khusus mengaji pada Cak Jo. Mereka belajar di taman
pendidikan quran (TPQ) Cak Jo.
TPQ Cak Jo ini juga bukan TPQ
asal-asalan, tapi juga resmi dan terdaftar di Departemen Agama. Namanya
TPQ Rondlotul Hidayah, atau Taman Pendidikan Alquran, yang berada di
Desa Pekuwon RT 05/03, Kecamatan Bangsal, Mojokerto, Jawa Timur.
Edit by Ariq M. Zulfikar
Mugiya aya mangpaatna (Semoga ada manfaatnya) -MZ-

No comments:
Post a Comment